ilustrasi perempuan dalam fase quarter life crisis

Perempuan dalam Quarter Life Crisis, Mampu Bertahan atau Tenggelam?

Perempuan dalam Quarter Life Crisis akan diuji dengan banyak hal terutama untuk menghadapi step kehidupan berikutnya. Sebagai perempuan tentu tidak mudah untuk menghadapinya. Kita harus bisa mengendalikan diri sebab masa tersebut pasti terjadi dalam setiap hidup seseorang. Apa Itu Quarter Life Crisis? Kondisi yang sering terjadi di usia 20-an

Perempuan dan Quarter Life Crisis

Sebenarnya apa makna Quarter Life Crisis? Mengutip dari Robbins dan Wilner (2001) seorang ahli yang pertama kali mencetuskan istilah Quarter Life Crisis. Ia mendefinisikan sebagai krisis identitas yang terjadi akibat dari ketidakstabilan yang memuncak, perubahan yang terus menerus, terlalu banyak pilihan serta perasaan panik dan tidak berdaya.

Fase ini akan dialami seseorang yang menginjak usia 18 hingga 29 tahun atau disebut sebagai fase peralihan dari remaja menuju dewasa. Jika dilihat dari segi pendidikan usia tersebut dimulai saat masa perkuliahan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa usai tamat SMA setiap individu dibebankan pada pilihan yang cukup berat seperti kuliah atau bekerja. Pilihan yang ditawarkan tentu akan berdampak pada jenjang hidup berikutnya, oleh karena itu perlu pertimbangan yang matang sebelum benar-benar memilihnya.

Fase Quarter Life Crisis Dibagi Menjadi 4 Fase berikut:

1. Terjebak dalam Suatu Rutinitas

Usia remaja menuju dewasa umumnya disibukkan dengan rutinitas dalam pendidikan atau dunia karir. Saat kerja misalnya 1 sampai 2 tahun ada fase kita akan merasa terjebak dalam situasi tersebut, ingin resign namun bimbang apakah memang keputusan yang tepat atau justru akan memperburuk keadaan.

2. Jenuh dan Bosan

Melanjutkan fase yang pertama tadi, usai merasa terjebak ternyata kita akan sadar bahwa penyebabnya adalah jenuh dan bosan terhadap satu rutinitas yang terus berulang selama ini. Layaknya manusia biasa memang rasa jenuh akan datang saat kita melakukan hal secara berulang (repetitif).

Baca juga:  Perempuan, Perang, dan 17 Juta Surat yang Mengubah Dunia

3. Mempertanyakan Makna

Bulan berganti tahun, semakin berjalan jauh maka seseorang akan mulai mempertanyakan hidupnya, seperti pertanyaan-pertanyaan berikut: sebenarnya apa tujuan aku bekerja ini? apa sudah benar langkah yang aku ambil ini? apakah pekerjaanku saat ini adalah impianku untuk 5 sampai 10 tahun ke depan?, dan masih banyak lagi.

4. Menemukan Jawaban

Pertanyaan di atas terus menerus berputar, seiring berjalannya waktu kita akan menemukan jawabannya. Bahwa masa krisis tersebut akan dilalui setiap orang dan tugas kita adalah mengendalikan hal tersebut agar terarah menjadi hal yang positif serta berdampak baik untuk masa depan. Jawaban atas banyaknya pertanyaan tidak serta merta kita temukan, tentu melewati proses pertimbangan yang matang.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

1. Journaling

Dihantui oleh ribuan isi kepala terkadang membuat perempuan semakin stress oleh pikirannya sendiri, journaling menjadi satu jawaban untuk mengatasi hal tersebut.

Luangkan waktu untuk sekedar bercerita, menuangkan isi hati dan kepala dalam selembar kertas. Tanpa kita sadari ada perasaan lega setelah tulisan itu selesai sebab beban yang selama ini tersimpan akan sedikit demi sedikit tersalurkan melalui coretan tinta.

2. Refleksi Diri

Salah satu cara efektif menghadapi Quarter Life Crisis berikutnya ialah dengan refleksi diri. Coba sejenak berhenti untuk memikirkan hal-hal yang terlalu jauh, coba bicara dengan diri sendiri secara perlahan kenali diri sendiri dan pikirkan dengan perasaan tenang mengenai pencapaian, goals, serta tantangan-tantangan ke depannya.

Bisa jadi pikiran kita terlalu penuh sebab kita belum mengenal diri sendiri dan malah hidup untuk memenuhi standar dan ekspektasi orang lain. Lebih dari itu, semua perempuan layak dan berhak untuk memilih bagaimana jalan hidupnya sendiri.

Baca juga:  Demam Padel, Tren Olahraga di Kalangan Perempuan Indonesia

Quarter Life Crisis bukanlah hal yang buruk. Sebenarnya fase tersebut merupakan fase alami yang terjadi untuk membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Mungkin terlihat seram ya dengan kata krisis, namun setelah memahaminya lebih dalam ternyata tidak se-menakutkan itu kok.

Adanya Quarter Life Crisis menuntut kita untuk mengarungi fase dewasa yang lebih siap dan matang dalam segala hal. Oleh karena itu, keputusan yang kita ambil di masa tersebut memiliki dampak yang signifikan untuk langkah hidup ke depannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top