Delapan tahun setelah versi web series-nya sukses menyentuh hati penonton, kisah Sore dan Jonathan akhirnya diangkat ke layar lebar melalui film *Sore: Istri dari Masa Depan*. Disutradarai oleh Yandy Laurens, film ini menawarkan perjalanan cinta yang lebih dewasa, mendalam, dan penuh emosi. Meski masih berkisah tentang dinamika hubungan dua tokoh utamanya, versi film ini menghadirkan konflik dan karakter yang jauh lebih matang.
Dion Wiyoko menunjukkan perkembangan signifikan dalam memerankan Jonathan. Ia berhasil menampilkan sosok pria dengan kompleksitas emosi, terutama terkait masa lalunya yang perlahan terungkap sepanjang film. Sementara itu, Sheila Dara memukau sebagai Sore dengan karakter yang manis, lembut, dan penuh daya tarik emosional. Penampilannya tidak hanya membuat penonton memahami perjuangannya, tetapi juga ikut merasakan frustrasi dan cintanya yang terus diuji oleh waktu.
Salah satu keunggulan film ini terletak pada pengembangan elemen fantasi yang dilakukan secara perlahan namun elegan. Unsur perjalanan waktu, yang menjadi inti cerita, dihadirkan dengan cara yang halus dan menyatu dengan narasi cinta serta konflik yang membumi. Alih-alih mengandalkan efek spektakuler atau gimmick berlebihan, film ini justru menyuguhkan keajaiban dengan cara yang tenang dan terasa nyata.
Musik juga menjadi salah satu daya tarik utama film ini. Salah satu yang paling berkesan adalah lagu *Terbuang dalam Waktu* dari Barasuara, yang digunakan secara unik—dibedah dan disebar di berbagai momen penting dalam film. Lagu ini berhasil membangun atmosfer emosional yang kuat, mengiringi perkembangan hubungan Sore dan Jonathan di berbagai lini waktu.
Menonton Sore: Istri dari Masa Depan seperti diajak merasakan ledakan emosi secara bertahap. Ada manisnya cinta, rasa sayang, kegemasan, kemarahan, kesedihan, hingga kebahagiaan yang datang silih berganti seiring jalannya cerita. Semua emosi itu mencapai puncaknya di babak-babak akhir film, meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.
Film ini tidak hanya menyentuh bagi mereka yang pernah menonton versi web series-nya, tetapi juga relevan bagi penonton baru. Kisahnya mengangkat tema-tema universal dalam hubungan manusia: ketulusan, perubahan, luka lama, dan betapa waktu tidak selalu berpihak. Produksi Cerita Films ini sudah bisa dinikmati di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis, 10 Juli 2025.