Hari Raya Idul Adha bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban dan ibadah haji, tetapi juga menyimpan kisah inspiratif seorang perempuan luar biasa yakni Siti Hajar atau Sayyidatina Hajar RA. Ia adalah istri Nabi Ibrahim AS dan ibu dari Nabi Ismail AS, sosok penting dalam sejarah Islam yang kisahnya hidup hingga kini, terutama dalam ritual sa’i dan keberadaan air zam-zam.
Jejak Siti Hajar dalam Sejarah Islam
Idul Adha dirayakan bertepatan dengan puncak ibadah haji yang berlangsung di Mekah, kota suci yang berada di barat Arab Saudi. Di balik pelaksanaan ibadah agung ini, tersimpan perjuangan seorang ibu yang kuat dan penuh iman. Siti Hajar dikenal sebagai perempuan yang tidak menyerah pada keterbatasan. Ia menjadi simbol kegigihan dan pengorbanan dalam menghadapi ujian hidup, sebagaimana diceritakan dalam banyak sumber Islam.
Ketika Nabi Ibrahim AS menerima perintah dari Allah SWT untuk meninggalkan Hajar dan bayi Ismail di sebuah lembah tandus bernama Bakkah yang kini dikenal sebagai Mekah, tak ada air, tak ada pohon, dan tak ada satu pun manusia lain. Hajar ditinggal hanya dengan sedikit air yang akhirnya habis. Namun, ia tetap tabah dan tidak menyalahkan takdir.
Sa’i dan Munculnya Air Zam-Zam
Dalam kondisi genting, sebagai ibu yang ingin menyelamatkan anaknya, Hajar berusaha mencari air. Ia berlari kecil dari Bukit Shafa ke Marwah, bolak-balik sebanyak tujuh kali. Upaya kerasnya ini kemudian diabadikan sebagai ritual sa’i yang wajib dilakukan dalam ibadah haji dan umrah.
Pada putaran ketujuh, di tengah kelelahan, Hajar mendengar suara dari tempat Ismail diletakkan. Saat ia menghampiri, tampaklah sebuah keajaiban mata air menyembur dari tanah di dekat kaki Ismail. Ia pun berseru gembira, “Zummi, zummi!” yang berarti “berkumpullah air!” Dari sinilah lahir sumber air zam-zam yang hingga hari ini tak pernah kering.
Sumur zam-zam telah mengalir lebih dari 4000 tahun. Dalam jurnal ilmiah bertajuk Manfaat Mengonsumsi Air Zam-zam dalam Perspektif Islam dan Sains, dijelaskan bahwa air zam-zam mengandung 34 elemen ion positif yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk mencegah kanker dan menjaga kesehatan gigi.
Keberadaan air ini menjadi awal berkembangnya Kota Mekah, yang kini menjadi pusat spiritual umat Islam dari seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan jamaah haji dan umrah datang ke kota ini, melaksanakan sa’i, meminum air zam-zam, dan mengenang ketabahan seorang perempuan bernama Hajar.
Inspirasi dari Hajar untuk Dunia Modern
Kisah Siti Hajar bukan sekadar dongeng masa lalu, tetapi inspirasi nyata tentang keberanian, keteguhan iman, dan kecintaan seorang ibu kepada anaknya. Ia mengajarkan bahwa di tengah keterbatasan, selalu ada jalan keluar asalkan kita berusaha dan bertawakal.
Di momen Idul Adha ini, mari kita kenang dan teladani semangat Hajar. Kisahnya tak hanya hidup dalam ritual haji, tetapi juga di hati jutaan umat Muslim yang merayakan pengorbanan dan keikhlasan.