Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 berlangsung akbar pada 23–24 Agustus 2025 di Indonesia Arena, Senayan. Berbalut tema “Hikayat Nusantara”, pertunjukan ini menyuguhkan kombinasi drama musikal, tari, dan musik dalam kemasan spektakuler yang memukau ribuan penonton.
Salah satu momen paling mengesankan adalah penampilan Yura Yunita, bersama musisi perempuan lainnya, yang tidak hanya membawakan harmoni musikal, tetapi juga pesan budaya Indonesia melalui fashion etnik dan visual panggung yang memukau.
Pesan Emosional dari Instagram Resmi Pagelaran
Instagram resmi @pagelaransabangmerauke membagikan caption penuh makna dari Yura Yunita:
“Pagelaran Sabang Merauke tahun ini adalah salah satu tantangan terbesar yang pernah aku jalani di atas panggung.”
Makna kutipan ini jelas: kesungguhan dalam menampilkan kekayaan budaya sebagai misi kolektif, bukan sekadar hiburan.
View this post on Instagram
Yura Yunita juga menulis:
“Ini tahun kedua aku menjadi bagian dari keluarga besar @pagelaransabangmerauke. Rasanya seperti pulang ke rumah yang penuh cinta, berbudaya, dan semangat…”
Kalimat tersebut menyiratkan kedekatan emosional antara sang musisi dengan panggung budaya yang ia geluti.
Fashion Etnik sebagai Simbol Identitas
Penampilan Yura Yunita dibalut oleh beberapa kostum etnik yang melambangkan keragaman budaya Indonesia:
1. Kostum Adat Jambi (Hijau Bordir Emas)
- Rancangan Wilsen Willim.
- Memancarkan aura Nusantara yang elegan, anggun, dan bercahaya.
- Saat menyanyikan Injit-Injit Semut, kostum ini menjadi lambang kehalusan budaya lokal yang diangkat secara modern.
2. Busana Adat Riau dengan Suntiang Minang
- Pergantian kostum hanya dalam 40 detik, menambah kesan teatrikal.
- Suntiang Minang melambangkan kebanggaan pada warisan budaya Sumatera.
3. Gaun Hitam Songket Bali oleh Denny Wirawan
- Elegan dengan tekstur songket Bali.
- Detail bulu di kerah menciptakan nuansa mistis dan megah.
4. Gaun Hijau Mahadewi oleh Ade Chan
- Kostum pamungkas paling ikonik.
- Gaun hijau bersisik, selendang panjang, dan mahkota emas.
- Efek panggung membuat Yura tampak melayang di atas naga—menegaskan citra “dewi Nusantara” yang teatrikal.
Misi Budaya Melalui Estetika Panggung
Setiap kostum bukan hanya busana, tetapi medium penyampaian identitas budaya. Gaun-gaun etnik itu mencerminkan warisan daerah yang hidup di panggung modern.
Seperti disampaikan akun resmi @pagelaransabangmerauke, pertunjukan ini adalah:
“Persembahan … hanya Indonesia yang punya.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa setiap detail, dari musik hingga kostum, merupakan wujud kebanggaan budaya bangsa.
Musisi Perempuan: Penjaga Narasi Budaya
Selain Yura Yunita, musisi perempuan lain juga tampil memukau:
- Mereka mengenakan songket Palembang, batik Jawa, hingga ulos Batak.
- Penampilan mereka menegaskan bahwa perempuan Indonesia adalah penjaga narasi budaya, sekaligus penyambung nilai tradisi kepada generasi berikutnya.
Keindahan Visual dan Spirit Nusantara
Pagelaran Sabang Merauke menghadirkan pengalaman visual yang imersif:
- Tata cahaya dan layar LED menampilkan panorama alam, motif batik, serta tari daerah dari Sabang sampai Merauke.
- Koreografi massal melibatkan ratusan penari yang bergerak dinamis, berpadu dengan musik orkestra Broadway.
Puncak pertunjukan semakin khidmat dengan himne budaya seperti Syukur, Nusantara, dan komposisi “Inspirasi Diri x Lantunan Satu Bangsa”. Suasana haru, kebanggaan, dan persatuan begitu terasa di seluruh arena.
Pesan Budaya: Dari Panggung ke Hati Penonton
Yura Yunita merangkum pesan bahwa panggung ini adalah ruang introspeksi budaya, pengabdian, dan cinta tanah air. Ia menyebut pagelaran ini memberi rasa “pulang ke rumah”—ungkapan kuat yang menyiratkan nasionalisme dan identitas bersama.
Para musisi perempuan membuktikan bahwa fashion bukan hanya estetika, melainkan alat komunikasi budaya yang sarat makna historis dan emosional.
Beauties, Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 adalah wujud nyata bagaimana seni, fashion, dan budaya berpadu menjadi satu harmoni megah.
Di tengah gemerlap panggung, Yura Yunita dan musisi perempuan Indonesia tampil bukan sekadar artis, tetapi duta budaya yang menyatukan keberagaman Nusantara.
Pagelaran ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menghadirkan tontonan kelas dunia dengan kekuatan identitas budaya sendiri yang menginspirasi, mengharukan, sekaligus membanggakan.