Majang Buku Gelar Ruang Perempuan Bersuara, Rayakan Kartini dengan Aksi Nyata

Lumajang, 21 April 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, komunitas literasi Majang Buku menginisiasi sebuah acara bertajuk “Ruang Perempuan Bersuara: Sadar Penuh, Hadir Utuh” yang digelar secara terbuka untuk masyarakat Lumajang di Omah Sinau Gesang. Acara ini menjadi ruang alternatif yang inklusif dan aman bagi perempuan untuk menyampaikan suara, ide, dan refleksi mereka dengan penuh kesadaran dan keberanian.

Acara ini bukan hanya menjadi ajang peringatan Hari Kartini, tetapi juga menjadi upaya membumikan nilai-nilai literasi dalam wujud nyata: berpikir mandiri, menyampaikan gagasan secara jujur, dan membangun koneksi yang saling menguatkan di antara perempuan.

Didukung dengan panggung terbuka dan lapak buku karya penulis perempuan Lumajang, acara ini memberikan kesempatan kepada siapa pun—baik penulis, pelajar, ibu rumah tangga, maupun aktivis—untuk menyampaikan gagasannya melalui puisi, surat, orasi, hingga curahan hati lewat sesi Menulis Refleksi Bersama, yang nantikan akan dijadikan buku digital oleh Majang Buku.

Salah satu peserta, Hafidhatur Rohma, membagikan kesannya setelah tampil dalam acara tersebut. Ia mengucapkan terima kasih pada Majang Buku dan beberapa pihak terkait yang sudah memberikan ruang dan tempat kepada para pesera untuk menikmati berbagai bentuk karya yang nyata dari para orang hebat. “Duduk bersama di tanah yang sama dengan perasaan gembira tanpa ada distraksi atau penghakiman adalah bentuk kesetaraan yang sebenarnya,” tutur perempuan asal Pasirian itu.

Melalui Ruang Perempuan Bersuara, Majang Buku tidak hanya menghidupkan semangat literasi, tetapi juga memperluas makna perjuangan Kartini sebagai gerakan yang relevan, hangat, dan penuh harapan.

Ketua panitia, Rizka Ayu Kartini, menuturkan bahwa semangat acara ini terinspirasi dari sosok R.A. Kartini yang berani menulis, berpikir kritis, dan mengekspresikan pandangannya jauh sebelum zamannya. “Kami percaya bahwa setiap perempuan punya suara yang layak didengar. Lewat acara ini, kami ingin menciptakan ruang yang lentur, hangat, dan bebas dari penilaian,” pungkasnya.

Baca juga:  Mengapa Penerimaan Diri Penting? Fondasi Utama Hidup Bahagia

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top