Beauties, siap-siap bernostalgia. Setelah lebih dari dua dekade sejak film legendaris Ada Apa dengan Cinta? (AADC) pertama kali dirilis, kini hadir versi remake dengan format berbeda berjudul “Rangga & Cinta”. Film ini akan tayang perdana di Busan International Film Festival pada 18 September 2025, lalu dirilis di bioskop Indonesia mulai 2 Oktober 2025.
Disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana, film ini menggabungkan kisah klasik Rangga dan Cinta dengan format musikal yang penuh energi. Tidak hanya sekadar mengulang cerita lama, remake ini menghadirkan nuansa baru yang segar dan relevan bagi penonton masa kini.
Tentang Film & Produksi
Film Rangga & Cinta dibintangi oleh aktor muda berbakat El Putra Sarira sebagai Rangga dan Leya Princy sebagai Cinta. Keduanya dipercaya untuk membawakan kisah cinta ikonik yang sebelumnya diperankan oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo.
Keputusan menjadikan film ini sebagai musikal tentu menarik perhatian. Sebab, format ini membuka ruang baru untuk eksplorasi seni peran, koreografi, dan musik. Menurut ContentAsia, audisi film ini berlangsung selama enam bulan dengan melibatkan lebih dari 700 remaja sebelum akhirnya terpilih pemeran utama baru..
Nostalgia AADC & Kenangan Generasi 2000-an
Siapa yang bisa lupa dengan film legendaris “Ada Apa dengan Cinta?” Film AADC yang rilis pada tahun 2002 ini tidak hanya sukses besar di box office, tetapi juga menjadi bagian dari budaya pop Indonesia.
Kini, lewat “Rangga & Cinta”, kenangan itu dihidupkan kembali dengan sentuhan modern. Penonton generasi lama dapat merasakan nostalgia, sementara penonton muda bisa mengenal kisah cinta yang begitu berpengaruh di masanya. Karena itu, film ini diprediksi akan menjembatani dua generasi sekaligus.
Nuansa Musikal & Modernisasi Cerita
Berbeda dari versi aslinya, remake ini akan dipenuhi dengan musik, tarian, dan adegan teatrikal. Perubahan format ini bukan tanpa alasan. Mira Lesmana, produser dan penulis skenario, mengatakan idenya bahkan sudah muncul saat pandemi COVID-19.
“Idenya muncul saat pandemi COVID-19. Awalnya direncanakan sebagai seri daring, tetapi karena tinggi antusiasme publik, akhirnya kami ubah menjadi film layar lebar,” ungkap Mira Lesmana.
Dengan musik sebagai medium utama, emosi tokoh bisa tersampaikan lebih intens. Selain itu, visual yang segar, tata artistik modern, serta penyutradaraan khas Riri Riza akan membuat film ini terasa akrab sekaligus baru.
Fashion & Makeup: Era 2000-an vs Modern
Salah satu daya tarik AADC dulu adalah gaya khas remaja awal 2000-an, dengan seragam sekolah yang simpel, tas ransel, makeup natural, hingga gaya rambut lurus berponi. Semua itu melekat dalam ingatan penonton.
Dalam remake “Rangga & Cinta”, elemen tersebut akan hadir kembali, namun dengan reinterpretasi modern. Misalnya, seragam sekolah yang lebih stylish, sentuhan makeup fresh sesuai tren Gen Z, hingga set desain yang lebih berwarna.
Perbandingan fashion antara era 2000-an dan era kini menjadi salah satu daya tarik visual yang patut ditunggu. Dengan demikian, film ini bukan hanya tontonan romantis, tetapi juga bisa menjadi inspirasi gaya bagi Beauties.
View this post on Instagram
Antisipasi Penonton & Festival Internasional
Menariknya, sebelum tayang di Indonesia, “Rangga & Cinta” akan melakukan world premiere di Busan International Film Festival. Miles Films mengonfirmasi keikutsertaan film ini di festival internasional tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap kualitas sinema Indonesia.
Selain itu, penonton Tanah Air juga menunjukkan antusiasme tinggi di media sosial. Banyak yang penasaran bagaimana kisah cinta klasik ini akan dikemas dalam bentuk musikal. Tidak sedikit pula yang menantikan kemistri antara El Putra Sarira dan Leya Princy sebagai pasangan baru Rangga dan Cinta.
Jadi, Beauties, sudah siapkah kalian bernostalgia dengan cara baru? Jangan lupa catat tanggalnya, 2 Oktober 2025 di bioskop Indonesia, dan rasakan sendiri bagaimana cinta lama bisa hidup kembali dengan gaya modern.
