Dampak Kebijakan Tarif Impor AS pada Industri Kecantikan Global

Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai memberikan dampak besar bagi industri kecantikan global. Sejumlah perusahaan kosmetik ternama, seperti Estée Lauder, L’Oréal, dan Shiseido, menghadapi lonjakan biaya produksi akibat tarif tinggi yang dikenakan pada bahan baku dan kemasan dari China serta Eropa.

Trump memberlakukan kenaikan tarif hingga 60% pada produk asal China dan 20% untuk barang dari Eropa. Langkah ini berisiko menekan margin keuntungan industri kecantikan, yang selama ini bergantung pada rantai pasok global. Dalam beberapa bulan ke depan, harga produk kecantikan di AS diperkirakan naik hingga 20%, berdampak langsung pada konsumen dan pelaku usaha.

Beban Biaya bagi Produsen Kosmetik

AS mengimpor berbagai bahan kosmetik dari China, termasuk kemasan plastik dan kaca yang penting dalam produk perawatan kulit dan makeup.

Sementara itu bahan aktif dalam skincare, seperti asam hialuronat dan ekstrak tumbuhan langka. Sebagian besar berasal dari Eropa dan Asia Tenggara.

“Biaya produksi akan melonjak signifikan, terutama bagi merek premium yang bergantung pada bahan baku berkualitas tinggi dari luar negeri,” ujar Philip Rothman, ekonom dari East Carolina University, dikutip dari Allure.

Kenaikan biaya produksi ini semakin diperparah dengan naiknya ongkos logistik dan regulasi yang lebih ketat pasca-pandemi. Perusahaan kosmetik kini harus mencari cara untuk menekan harga jual tanpa mengorbankan margin keuntungan.

Merek Kosmetik yang Terkena Dampak

Merek yang masih bergantung pada manufaktur luar negeri akan terkena dampak terbesar. Estée Lauder, misalnya, masih mengandalkan fasilitas produksi di Eropa dan Asia untuk beberapa lini produknya. Sementara itu, e.l.f. Beauty, yang sudah menghadapi tarif 25% sejak 2019, mungkin mengalami dampak lebih kecil karena telah melakukan diversifikasi rantai pasoknya.

Baca juga:  80 Tahun Berlalu, Penyintas "Perempuan Penghibur" Filipina Masih Menanti Keadilan

Bahkan merek yang memproduksi barang di AS pun tidak sepenuhnya aman dari kebijakan ini. Banyak bahan baku, seperti minyak kelapa dan vanilla dari Madagaskar, tetap harus diimpor, yang berarti ada risiko kenaikan harga.

Sebagai gambaran, jika sebelumnya konsumen membeli serum impor seharga Rp 1 juta, maka dengan tarif baru, harganya bisa naik menjadi Rp 1,2 juta. Kosmetik dengan kemasan dari China atau Eropa juga berpotensi mengalami kenaikan harga, terutama pada segmen premium.

“Perubahan harga ini bisa memicu pergeseran preferensi konsumen. Di mana mereka mulai mencari alternatif produk yang lebih terjangkau, termasuk merek lokal,” kata David Chung, CEO iLABS.

Dampak bagi Industri Kecantikan di Indonesia

Branding & Project Development Venas Consulting, Affi Assegaf, menjelaskan bahwa kenaikan tarif ini bisa mendorong perusahaan kecantikan asal AS, seperti Estée Lauder. Untuk memindahkan produksi mereka ke luar Amerika. Beberapa produsen dari Asia kemungkinan besar akan lebih fokus pada pasar domestik dan Asia Tenggara.

Hal ini bisa meningkatkan persaingan dalam industri kecantikan dalam negeri.

Selain itu, kenaikan tarif juga berpengaruh pada harga bahan baku yang digunakan dalam industri kecantikan Indonesia, yang sebagian besar masih bergantung pada impor.

Scientific & Regulatory Affairs Director L’Oréal Indonesia, Riva Dwitya Akhmad. Mengungkapkan bahwa bahan baku impor masih menjadi tantangan besar bagi industri kosmetik Indonesia.

Kenaikan biaya impor ini bisa berdampak pada harga jual produk kecantikan di dalam negeri, yang akhirnya berpengaruh pada daya beli konsumen.

Dengan kondisi ini, produsen kosmetik di Indonesia perlu mencari strategi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor. Misalnya dengan mencari alternatif bahan baku lokal atau meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

Baca juga:  Jisoo BLACKPINK Bersinar di Dior Haute Couture S/S 2025, Ini Rahasia Makeup Flawless-nya!

Kebijakan tarif ini menjadi tantangan besar bagi industri kecantikan global, namun di sisi lain juga membuka peluang bagi produsen lokal untuk berkembang dan meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top