Potret perempuan muda yang menunjukkan bulu ketiak di tangannya.

Body Hair dan Beauty: Evolusi Bulu Ketiak

Mengapa Body Hair Masih Jadi Perbincangan

Beauties, siapa sangka bulu ketiak perempuan masih jadi topik sensitif hingga kini? Dari zaman 1990-an hingga tren modern, body hair selalu dikaitkan dengan standar kecantikan dan norma sosial. Artikel ini bakal membahas evolusi bulu ketiak perempuan, sejarah, dan bagaimana tren body positivity mengubah pandangan tentangnya.

Sejarah Bulu Ketiak Perempuan

Bulu ketiak perempuan sebenarnya bukan hal baru atau “kesalahan”. Pada tahun 1990-an, beberapa artis besar bahkan memilih untuk tidak mencukur bulu ketiak mereka sebagai bentuk ekspresi diri dan pernyataan estetika. Di masa itu, keberanian ini sempat menjadi sorotan media karena bertentangan dengan standar kecantikan umum. Beauties, hal ini sebenarnya menandai bahwa body hair adalah ekspresi diri, bukan kesalahan atau kekurangan.

Artis dan Pilihan Pribadi

Julia Roberts melambaikan tangan saat promosi filmnya sendiri di London, Notting Hill (1999)
Julia Roberts melambaikan tangan saat promosi filmnya sendiri, Notting Hill (1999)
(Sumber: Mark Cuthbert/Getty Images)

Artis seperti Julia Roberts turut serta memelihara bulu ketiak, menantang norma sosial yang menuntut perempuan selalu “ramping dan halus”. Keputusan ini menandai awal munculnya diskusi tentang body hair dan kebebasan memilih.

Saat tampil mempromosikan serial misteri Amazon,  Homecoming di Busy Tonight, Roberts, pada tahun 2017 lalu mengungkapkan bahwa dia tidak sengaja mencoba melawan standar kecantikan kuno atau mengusung paham feminisme, dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri.

Bulu Ketiak sebagai Tabu Sosial

Meski banyak perempuan secara pribadi ingin bebas, bulu ketiak masih dianggap tabu di berbagai budaya. Media, iklan, dan industri kecantikan sering menekankan standar “mulus tanpa bulu” sebagai simbol feminin dan kebersihan. Akibatnya, banyak perempuan merasa tertekan untuk mengikuti norma ini.

Dampak pada Persepsi Kecantikan

Tekanan sosial ini menciptakan stigma terhadap perempuan yang membiarkan bulu ketiak tumbuh alami. Padahal, dari sisi kesehatan dan kenyamanan, membiarkan bulu ketiak tumbuh atau mencukurnya adalah pilihan pribadi tanpa efek negatif.

Baca juga:  Campuran Skincare Berbahaya: 5 Kandungan yang Wajib Kamu Hindari agar Kulit Tetap Aman

Evolusi dan Tren Modern

Kini, tren body hair mulai berubah. Gerakan feminisme dan body positivity mendorong perempuan untuk memilih sesuai keinginan mereka, tanpa takut dinilai. Media sosial pun memainkan peran besar dalam mempopulerkan tampilan alami ini, menekankan bahwa kecantikan tidak selalu harus “mulus”.

Body Hair sebagai Ekspresi Diri

Perempuan muda bahagia memamerkan bulu ketiak dengan rambut pendek berbaring di tempat tidur
Perempuan muda bahagia memamerkan bulu ketiak dengan rambut pendek berbaring di tempat tidur
(Sumber: Leo Patrizi/iStock)

Saat ini, gerakan body positivity mendorong perempuan untuk memilih sesuai keinginan mereka. Media sosial juga berperan besar mempopulerkan tampilan alami. Beauties, kini bulu ketiak dipandang sebagai simbol kebebasan dan self expression. Baik dicukur, dipotong, atau dibiarkan alami, keputusan ini adalah bagian dari perjalanan menerima tubuh sendiri.

Pilihan Ada di Tanganmu

Intinya, Beauties, bulu ketiak bukan penentu kecantikan. Evolusinya menunjukkan bahwa apa yang dulu tabu kini bisa jadi tren dan bentuk ekspresi diri. Pilihan ada di tangan kalian: ikuti standar, atau biarkan tubuhmu alami, yang penting nyaman dan percaya diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top