Alasan Ilmiah di Balik Konsumsi Makanan Manis yang Bisa Meningkatkan Mood

Alasan Ilmiah di Balik Konsumsi Makanan Manis yang Bisa Meningkatkan Mood

Makanan manis sering kali menjadi pilihan favorit saat seseorang merasa stres, lelah, atau sekadar ingin menikmati sesuatu yang lezat. Selain rasanya yang nikmat, ternyata ada alasan ilmiah mengapa makanan manis dapat meningkatkan suasana hati dengan cepat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula dapat merangsang pelepasan hormon kebahagiaan dalam otak, seperti serotonin dan dopamin. Namun, konsumsi berlebihan juga bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan.

Lalu, bagaimana makanan manis memengaruhi mood? Berikut penjelasannya berdasarkan penelitian dari Harvard Health Publishing dan American Psychological Association (APA).

1. Meningkatkan Hormon Kebahagiaan

Saat mengonsumsi makanan manis, tubuh secara alami merespons dengan melepaskan dua hormon utama yang berperan dalam perasaan bahagia, yaitu serotonin dan dopamin.

Serotonin dikenal sebagai hormon yang membantu mengatur suasana hati dan mengurangi stres. Kekurangan serotonin sering dikaitkan dengan depresi dan kecemasan, sehingga makanan manis dapat memberikan efek menenangkan.

Di sisi lain, dopamin bertanggung jawab atas perasaan senang dan kepuasan. Dopamin dilepaskan saat seseorang melakukan hal-hal menyenangkan, seperti makan cokelat atau menikmati es krim, sehingga memberikan sensasi bahagia secara instan.

2. Memberikan Energi Instan

Gula adalah karbohidrat sederhana yang mudah dicerna dan langsung diserap tubuh. Ini membuat makanan manis menjadi sumber energi instan saat tubuh merasa lelah atau kekurangan tenaga.

Ketika kadar gula dalam darah turun, seseorang bisa mengalami rasa lesu, sulit berkonsentrasi, dan perubahan suasana hati. Mengonsumsi makanan manis dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dan memberi dorongan energi yang dibutuhkan.

Namun, lonjakan energi ini sering kali diikuti oleh penurunan cepat, atau dikenal sebagai “sugar crash,” yang dapat membuat tubuh kembali lemas dan kurang fokus.

Baca juga:  Mengenal Dewi Sartika: Pahlawan Pejuang Kesetaraan Pendidikan bagi Perempuan

3. Mengurangi Stres dan Rasa Cemas

Makanan manis juga berperan dalam mengurangi kadar kortisol, hormon yang meningkat saat tubuh mengalami stres. Gula merangsang produksi serotonin, yang membantu tubuh lebih rileks dan merasa nyaman.

Itulah sebabnya banyak orang cenderung mengonsumsi makanan manis ketika menghadapi tekanan atau stres emosional. Namun, meskipun gula dapat memberikan ketenangan sesaat, mengonsumsinya secara berlebihan justru bisa memperburuk kecemasan dan menyebabkan ketidakseimbangan suasana hati.

Makanan manis memang bisa memberikan efek positif terhadap mood, terutama karena kemampuannya dalam meningkatkan hormon kebahagiaan, memberikan energi cepat, serta mengurangi stres.

Namun, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah wajar agar terhindar dari dampak negatif seperti lonjakan gula darah yang tidak stabil dan efek ketergantungan.

Jika ingin mendapatkan manfaat serupa tanpa risiko kesehatan, cobalah mengonsumsi makanan manis alami seperti buah-buahan yang mengandung gula sehat dan kaya serat. Dengan begitu, suasana hati tetap terjaga tanpa perlu khawatir terhadap dampak buruknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top