Selama bulan Ramadan, pola tidur seseorang sering mengalami perubahan, sehingga banyak yang kesulitan mendapatkan tidur berkualitas. Waktu malam yang biasanya digunakan untuk istirahat kini banyak dimanfaatkan untuk ibadah, seperti salat Tarawih dan tadarus. Akibatnya, sebagian orang mungkin mengalami kurang tidur, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik maupun mental.
Menurut Healthline, kurang tidur dapat menyebabkan mood swing, menurunkan tingkat kesabaran, serta menghambat kreativitas dan pengambilan keputusan. Lalu, bagaimana cara mendapatkan tidur yang berkualitas tanpa mengganggu ibadah Ramadan? Berikut beberapa tipsnya!
1. Tetap Mencukupi Waktu Tidur
Berdasarkan rekomendasi The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dewasa membutuhkan setidaknya 7 jam tidur setiap malam. Namun, selama Ramadan, waktu tidur sering terbagi antara malam dan dini hari.
Melansir Cleveland Clinic Abu Dhabi, berikut strategi membagi waktu tidur selama bulan puasa:
- Tidur selama 4 jam setelah Tarawih dan tadarus hingga waktu sahur.
- Setelah salat Subuh, manfaatkan waktu 1-2 jam untuk tidur kembali sebelum beraktivitas.
- Tidur siang selama 20 menit setelah salat Zuhur untuk mengembalikan energi.
Dengan pola ini, tubuh tetap mendapatkan cukup waktu istirahat tanpa mengganggu aktivitas ibadah di malam hari.
2. Tidur dan Bangun di Jam yang Sama
Menjaga pola tidur yang konsisten sangat penting untuk meningkatkan kualitas tidur. Menurut jurnal Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism (2020), pola tidur yang tidak teratur dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan kualitas istirahat.
Agar tubuh terbiasa, cobalah untuk tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari. Hal ini akan membantu tubuh menyesuaikan ritme tidur dan memastikan istirahat yang lebih nyenyak.
Selain itu, hindari tidur terlalu larut malam tanpa alasan yang jelas. Jika memungkinkan, kurangi aktivitas yang tidak perlu sebelum tidur agar waktu istirahat tidak terganggu.
3. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Lingkungan kamar yang nyaman berperan penting dalam meningkatkan kualitas tidur. Ruangan yang tenang, sejuk, dan minim cahaya dapat membantu seseorang tidur lebih nyenyak.
Menurut dokter David Rosen dari Sleep Foundation, tidur dalam suasana gelap membantu meningkatkan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Sebaliknya, paparan cahaya biru dari perangkat elektronik dapat menekan produksi melatonin dan menyebabkan sulit tidur.
Untuk menciptakan lingkungan tidur yang optimal, lakukan hal berikut:
- Matikan atau redupkan lampu sebelum tidur.
- Hindari penggunaan gadget setidaknya 30 menit sebelum tidur.
- Gunakan penutup mata atau tirai tebal untuk menghalangi cahaya dari luar.
- Pastikan suhu ruangan nyaman, tidak terlalu panas atau dingin.
Menyesuaikan lingkungan tidur dapat membantu tubuh lebih rileks dan siap untuk beristirahat.
Tidur yang berkualitas selama Ramadan bukan hal yang mustahil. Dengan menjaga waktu tidur yang cukup, menetapkan jam tidur yang konsisten, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, tubuh tetap bisa beristirahat dengan optimal.
Dengan pola tidur yang baik, tubuh akan lebih bugar dan siap menjalani ibadah serta aktivitas sehari-hari dengan penuh energi. Jangan lupa terapkan tips di atas agar Ramadan tetap lancar tanpa masalah kesehatan!