Nareswari, mahasiswi Teknik Geologi ITB sekaligus peserta COC yang kerap dipanggil Nares ini memiliki pelajaran hidup yang cukup menarik dan ia bagikan saat momen Final Chapter Clash of Champions Season 2 pada Agustus 2025 lalu.
Prestasi gemilang yang Nareswari miliki tidak serta merta datang dengan sendirinya, melainkan melalui proses panjang. Jatuh bangun yang ia rasakan di masa lalu kini bisa jadi motivasi untuk lainnya. Perempuan yang akrab dipanggil Nares ini mengulik tentang makna kegagalan dan kesuksesan versi dirinya sendiri, penasaran lengkapnya? Simak baik-baik ya.
Makna Kegagalan Menurut Nares
Kegagalan Bersifat Subjektif
Nares mengartikan kegagalan sebagai hal yang subjektif, bukan hal yang objektif apalagi bersifat mutlak. Gagal ada di dalam proses setiap orang sehingga versi gagalnya pun akan berbeda dan tidak dapat disamaratakan. Tidak ada parameter kegagalan, bukan juga standar orang lain yang menentukan kegagalan.
Bisa jadi gagal adalah saat berhenti mencoba, tidak belajar dari kesalahan, terlalu sibuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain, lupa apresiasi diri sendiri, serta takut untuk memulai. Sehingga setiap orang berhak mendefinisikan versi gagalnya masing-masing.
Terkadang tanpa disadari kita sering merasa gagal saat melihat orang lain mencapai satu hal tertentu, padahal kita tidak dituntut untuk mencapai hal yang sama bukan? Perlu diingat bahwa kita tidak pernah menyetujui standar hidup orang lain, sehingga kita pun tidak perlu untuk mencapai hal yang sama juga sebab setiap orang memiliki prosesnya sendiri.
Cerita Nares Menghadapi Kegagalan
View this post on Instagram
Kilas balik pengalaman Nares menghadapi kegagalan bermula saat ia tidak terpilih menjadi Tim Nasional iGeo (International Geography Olympiad) tahun 2023, sangat disayangkan lagi Nares tidak lolos dalam seleksi terakhir.
Layaknya manusia seperti biasa Nares sedih dan menangis hingga 4 jam mendengar pengumuman tersebut, namun kegagalan itu tidak membuatnya berhenti di situ saja. Dibarengi rasa kecewa dan sedih yang menyelimuti, ia tetap berusaha bangkit dan belajar lagi. Usahanya tidak sia-sia akhirnya Nares terpilih menjadi Tim Nasional iGeo 2024.
Berkat kegigihannya Nares mendapat medali perunggu, namun di saat yang lain senang dan bangga mendapat medali, Nares tetap menangis. Bukan sebab tidak bersyukur, melainkan terbesit perasaan kecewa sebab harapannya adalah meraih target emas. Mahasiswi ITB ini berpikir sejenak, apakah dirinya kembali gagal?
Renungan tersebut menemukan jawabannya, Nares sadar bahwa ternyata gagal tidak objektif, terkadang manusia menganggap dirinya gagal sebab tidak mencapai suatu target yang secara tidak sadar merupakan ekspektasi yang terlalu tinggi.
Makna Kesuksesan bagi Nares
Melalui rintangan yang begitu panjang membuat Nares menemukan makna sukses. Baginya sukses adalah sebuah proses, bukan sesuatu yang mutlak. Sama halnya dengan gagal, setiap manusia berhak untuk mendefinisikan suksesnya masing-masing.
Sebelum mencapai sukses ada proses yang harus dilewati, tentu di dalamnya ada berbagai macam bentuk gagal. Maka dari itu sukses berarti proses itu sendiri sebab sebelum berproses ada banyak elemen lain dalam hidup yang harus ditaklukkan, termasuk menghadapi diri sendiri.
Pesan yang dapat diambil dari pengalaman Nares bahwa setiap perjalanan patut diapresiasi. Proses setiap orang tentu berbeda sehingga semuanya berhak memiliki gagal dan sukses versi masing-masing tanpa ada standar yang mengikat. Mengutip satu kalimat penyemangat Nares untuk kita semua yang sedang berproses, ia berpesan “Redefine Failure, Claim Your Journey”.